Jumat, 21 Desember 2012

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini. Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku …. BJ.HABIBIE

Rabu, 12 Desember 2012

Puisi adinda

Malam berseri, indah damai dalam hati Kau berikan rasa ini hingga dapat ku bermimpi Tentang maaf yang bersemi Tentang cinta yang tak letih Dan ku harapkan kau kasih Tak perlu bertengkar lagi Tak perlu menangis lagi Biarkan kita mengalir sampai nanti

Jumat, 30 November 2012

persiapan sebelum melakukan

Manajemen Hati Pra Nikah-hikmah untukku Oleh: Arnova Reswari dakwatuna.com - Tulisan ini saya abadikan saat saya mengikuti seminar tentang persiapan pra-nikah khusus untuk akhwat yang dilaksanakan oleh LDF di kampus saya. Materinya tentang Tips dan Trik Menangani Cinta oleh Ustadz Salim A. Fillah. Saya mencoba merangkum ucapan-ucapan ustadz Salim dan menuliskan nya dengan bahasa khas saya sendiri. Sudah tidak asing lagi jika akhwat-akhwat seusia saya, yang sering disebut kepala dua, membicarakan hal-hal berbau pernikahan. Mungkin sebagian orang berpendapat hal tersebut adalah hal yang berbau galau. Ya, galau memang jika hanya dihabiskan untuk berkhayal yang indah-indah tentang pernikahan, mengkhayalkan akankah pernikahan kita indah seperti cerita di dongeng-dongeng jadul? Atau menggalaukan siapakah ikhwan yang beruntung mendapatkan kita nanti?? Tak ada habisnya memang jika kita membicarakan tentang pernikahan dan tentang bagaimana cara menangani cinta dengan elegan sebelum waktu pernikahan itu datang. Membahas, mempelajari, dan mencari tahu ilmu tentang pernikahan itu perlu. Sangat perlu bahkan. Karena akan sangat berat rasanya pernikahan bila kita memasukinya tanpa ilmu, tanpa persiapan ruhiyah yang baik. Akan banyak konflik ke depannya seindah apapun hubungan pernikahan itu di awal, karena kita tidak menjalin hubungan dengan malaikat yang tanpa dosa, melainkan kita menjalin hubungan dengan manusia, yang tidak sempurna, yang penuh khilaf. Pernikahan itu bukanlah untuk digalaukan, bukan pula tabu untuk dibicarakan meski kebanyakan orang berpendapat masih terlalu dini bicara pernikahan. Justru sebelum ke sana, kita (terutama akhwat) harus banyak persiapan, mulai dari persiapan yang sepele, sampai ke persiapan-persiapan krusial. Saat akhwat beranjak baligh, orang tua harus memaparkan tentang bagaimana seharusnya akhwat bersikap, berfikir dan bertindak. Mulai dari cara akhwat berpakaian, cara bergaul dengan lawan jenis, cara akhwat bersikap kepada orang tuanya, dan hal-hal lain yang dapat “mempercantik” pribadi akhwat. Semua dibingkai dalam nuansa Islami. Memantapkan hati akhwat untuk bersungguh-sungguh mencintai Allah, bersungguh-sungguh mencintai Rasul-Nya. Saat hati ini telah mantap dengan segala ketentuan Allah, tentunya akan mudah bagi akhwat untuk menerima segala ketentuan yang telah Allah tetapkan. Ingat, yang punya hati itu Allah, yang punya jodoh itu Allah, dan yang membolak-balikkan hati itu Allah. Sesuai dengan janji Allah, jodoh kita adalah cerminan diri kita. Jika kita baik Insya Allah akan dipasangkan dengan yang baik, begitu pula sebaliknya. Percayalah, janji Allah adalah sepasti-pastinya janji. Ini merupakan fase menata hati. Di mana kita yakin bahwa sebenarnya pasangan kita itu sudah ada, tinggal bagaimana cara Allah memberikannya kepada kita. Mau Allah menyodorkan nya baik-baik dan penuh cinta atau malah Allah marah dan melemparnya, kemudian berpaling muka dari kita. Saat hati ini sudah tertata dengan baik, Insya Allah kita tidak akan salah pilih, tidak akan terjerat dalam cinta lokasi yang semu dalam proses penantian jodoh kita. Selain persiapan hati, persiapan yang lain yang tidak kalah penting adalah persiapan ILMU. Apakah kita punya ilmu untuk mencintai pasangan kita nanti? Bagaimana cara kita mengekspresikan cinta nanti? Karena cara dicintai yang dibutuhkan ikhwan atau akhwat itu berbeda. Misalnya ilmu dalam menangani masalah nanti di pernikahan. Saat akhwat harus mengupas semua masalah dan berbelit-belit, ternyata dihadapkan dengan pemikiran suami yang simple dan fokus, cenderung menyepelekan semua masalah. Saat akhwat menangis ketika ada masalah berat, dihadapkan dengan suami yang tidak mengerti esensi menangis ketika tertimpa masalah, toh masalah tidak akan selesai dengan menangis. Ketika akhwat cenderung mengedepan kan perasaannya, dihadapkan dengan suami yang lebih mengedepankan logika. Belum lagi jika masalah itu merupakan masalah berat, dan tidak ada kecocokan antara akhwat dan suaminya dalam menanggapi masalah tersebut dengan cara yang bijak. Maka, akan sangat berat jikalah hanya CINTA yang kita andalkan. Akhwat, persiapan pernikahan tidak hanya terfokus pada persiapan resepsi seperti kebanyakan orang memaknainya. Proses persiapan menuju ke sana itu panjang. Bahkan meski kelak kita telah menikah pun, akan banyak lagi persiapan-persiapan yang harus kita pelajari, salah satunya bagaimana cara akhwat menangani cintai itu. Memposisikan cinta terhadap Allah sebagai sumber utama cinta itu. Mengusahakan bahwa tidak ada cinta yang lebih hebat melebihi cinta kita terhadap Allah. Persiapan tersebut akan lebih mudah kita laksanakan dengan ridha terhadap apapun ketentuan Allah. Terkadang hati ini lemah, jatuh cinta sebelum waktunya, menyimpan cinta itu sendiri dan berharap Fulan akan menjadi suami kita kelak. Lupa bahwa ada kuasa lain selain kuasa kita yang lemah dan tak berdaya, lupa bahwa Allah yang Maha Menentukan. Ketika fakta tidak mendukung untuk terwujudnya mimpi-mimpi itu, akan hanya ada rasa kecewa dan hampa. Tata lah hati ini dengan seindah-indahnya penataan hati. Tak salah jika rasa cinta terhadap seseorang kadang menghampiri hati kita. Akan tetapi, tanamkan bahwa tak salah pula kita membangun cinta dengan seseorang yang lain nantinya. Artinya, belum tentu yang dicintai dalam diam itu adalah jodoh kita, Allah yang Maha Mengetahui. Persiapkan saja apa yang harus dipersiapkan, untuk hasil percayakan pada Allah yang Maha Pemberi sebaik-baiknya hasil. “Ya Allah, ya Tuhan-Ku, sesungguhnya aku minta kebaikan dalan urusanku dengan ilmu-Mu”. Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/11/24113/manajemen-hati-pra-nikah/

Senin, 12 November 2012

1000 Botol Taman Gantung Kreasi Warga Bersama RSN SOLO

Minggu (11/11/12),Relawan Siaga Nusantara Cabang Solo bekerjasama Komunitas Solo Berkebun melakukan pengabdian masyarakat dengan pelaksanaan program dengan tema “taman gantung kreasi warga” yang berlokasi di wilayah relokasi Ngemplak Sutan, Mojosongo Solo. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan botol bekas yang berpotensi menjadi limbah yang dapat mencemarkan lingkungan hidup, dengan cara pemanfaatan 1000 botol bekas sebagai tempat menanam tanaman yang di kreasikan dalam bentuk taman gantung system hidroponik bertingkat (vertikulture). Taman gantung ini melibatkan 10 personel Relawan Siaga Nusantara (RSN), 6 personel Komunitas Solo Berkebun, dan 80 warga masyarakat wilayah Ngemplak Sutan, Mojosongo. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepedulian lingkungan serta mengoptimalkan lahan minimalis untuk bercocok tanam. Program taman gantung Kreasi Warga ini di laksanakan di 12 kota di seluruh Indonesia dan Solo adalah salah satu lokasi pelaksanaan program sekaligus sebagai project pilot program. Acara pembuatan taman gantung di mulai pukul 13.00-17.00 wib. Dalam aplikasi program seluruh pihak yang terlibat antara lain RSN, Solo berkebun dan warga sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan dari awal hingga akhir kegiatan. “Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan program pelatihan Taman gantung Kreasi Warga yang di berikan oleh rekan-rekan RSN Solo” ungkap ketua RT Ngemplak Sutan, Mojosongo. Berkaitan dengan antusiasme warga dalam pelatihan, coordinator Program taman gantung, Deni Purnama mengungkapkan harapan program ini antara lain, pertama menjadikan daerah relokasi sebagai percontohan wilayah hijau di kota Solo, kedua menumbuhkan kesadaran untuk peduli lingkungan dengan budidaya tanaman dan pemanfaatan limbah rumah tangga, ketiga membumikan senyum lestari Indonesia di kota Solo. Newsroom/RSN/denipurnama P : 085728500394 Bb : 314c235d

Selasa, 03 Juli 2012

terimakasih cinta

Jangan menghabiskan waktu, pikiran dan energi untuk seseorang yang tdk menaruh namamu di hatinya.cintailah dia yang mencintaimu seutuhnya, untuk dia yang selalu merindukanmu, cintailah dia dengan sederhana dan bijaksana. terimakasih cinta

Bersyukur itu Menenangkan dan Mengusir Keluh Kesah

bersyukur dan bahagiaSebelum engkau melangkah terlalu jauh dari negerimu Sebelum engkau memiliki cita-cita besar Sebelum engkau terlalu angkuh Sebelum engkau terlalu banyak mengeluh Hari ini kukendarai keretaku menuju suatu tempat. Melewati perempatan lampu merah yang berada tak jauh dari gang rumahku. Sebuah pemandangan yang biasa ketika kulihat seorang Bapak-bapak (maaf) yang tubuhnya tak terlihat layaknya manusia kebanyakan. Sulit bagiku menggambarkan karena dengan mengingatnya saja ada gemuruh yang tertahan dalam dada. Tapi bagiku, beliau adalah laki-laki hebat yang mungkin karena kehebatannya itulah, krna kehebatan akan ketabahannya menerima takdir yang demikian itulah yang membuat beliau menjadi salah satu laki-laki terhebat di mataku. Teman,mungkin kalau saya ataupun kita yang mengemban takdir yang beliau pikul sekarang, kita tidak akan sanggup menerimanya. Dan mungkin krna itu jugalah Tuhan tidak memberikan cobaan seperti yang beliau terima. Karena kita terlalu lemah. Karena kita tidak sekuat beliau. Kuseberangi perempatan jalan itu. Di seberang, kulihat lagi beberapa Bapak-bapak (maaf) pengemis yang tak biasanya kulihat di sana. Itu artinya semakin bertambahlah jumlah mereka yang mengharap ada rasa kasihan dan kesadaran saudara-saudaranya untuk membagi sebagian kecil rezeki yang dititipkan Tuhan kepada mereka. Wajah mereka menua. Entah memang karena umur mereka yang telah hampir mencapai puncaknya ataukah karena kerasnya hidup yang mereka lalui sehingga wajah itupun tampak lusuh dan tak sesegar seperti umur mereka yang sebenarnya. Seorang Bapak yang kuceritakan di atas, seorang Bapak yang tangannya cacat sejak lahir, seorang Bapak berpakaian lusuh dg wajah menghiba sambil membawa kotak infak, dan seorang Bapak yang hanya bisa terduduk sembari menunggu ada yang mau memberinya uang di pinggir jalan. Ya, merekalah 4 orang Bapak yang begitu berharap uluran tangan yang memberinya rezeki dari si pengguna jalan raya itu. Ada yang memberi dengan melemparkan uang itu kepada mereka. Tidak langsung ke tangan mereka, teman. Tapi uang itu dilemparkan kepada mereka dan mereka pun memungutnya di jalan itu… Allah…. T_T Teman, jika kalian diberi uang dan orang itu memberinya dengan cara melemparkannya kepadamu, bagaimana reaksimu? Saya yakin sebagian besar orang akan marah. Tapi tidak dengan mereka. Mereka memungutinya dan mengucapkan “ALHAMDULILLAH” sembari mendo’akan orang tersebut. Entahlah… Apakah karena kemiskinan hidup yang mereka tanggung dan kerasnya perlakuan yang mungkin telah setiap hari mereka dapatkan membuat mereka ikhlas diperlakukan “tidak biasa”. Bukankah mereka juga manusia seperti kita? Bukankah mereka juga memiliki perasaan? Bahkan sebenarnya manusia seperti merekalah yang lebih mudah untuk bersedih. Mereka tidak seberuntung kebanyakan orang lain dalam memperoleh harta, maka haruskah kita juga membuat mereka tidak seberuntung kebanyakan orang dalam memperoleh perhatian dan kasih sayang? Ingatlah, mereka saudara kita. Karena sesungguhnya kita dan mereka ibarat satu tubuh yang seharusnya jika satu bagian terluka, yang lain juga ikut merasakannya. Teman,kadang saat kita sakit, kita juga sering mengeluh. “Kenapa saya harus menanggung penyakit ini? Saya tidak sanggup”. Banyak lagi kalimat-kalimat yang menunjukkan keluhan kita saat sebuah penyakit menjadi satu cobaan yang diberikan kepada kita. Padahal, jika kita sakit, kita masih beruntung karena masih bisa dan memiliki biaya untuk berobat ke sana ke mari. Kita masih bisa memilih tempat-tempat dan obat-obat terbaik untuk mengobati penyakit kita. Kita masih bisa meminta ini dan itu bermanja pada orang tua, kerabat, sahabat, ataupun teman untuk melepas keinginan dan selera kita di kala sakit itu. Masih ada yang menjenguk dan memperhatikan. Masih ada yang mengkhawatirkan kita. Tapi mereka? jangankan orang lain, mungkin mereka sendiripun tidak peduli lagi penyakit apa yang mereka derita. Bukan karena mereka dzalim terhadap diri mereka sendiri, tapi karena itulah, karena terlalu banyak beban dan derita yang harus mereka pikul. Jika harus mengeluh lagi, itu hanya akan memperpanjang daftar keluhan mereka, hanya akan memperpanjang riwayat masalah mereka. Apakah akan usai? Tidak…karena mereka begitu sadar bahwa hidup mereka tidak akan berubah dengan mengeluh dan mengeluh. Ah…… Ingin rasanya memeluk mereka. Tapi, andaikan diri duduk di sampingnya, bukan mereka yang akan menangis. melainkan AKU. Karena si “AKU” terlalu lemah. Bahkan jauh lebih lemah dari mereka siempunya dan menanggung nasib itu……… Teman, jika hari ini kita ingin mengeluh dengan sakit yang kita derita, ingatlah bahwa masih banyak saudara kita yang mungkin lebih parah dari kita. Di luar sana mungkin ada dari mereka yang tengah dalam kondisi lemah terbaring di atas tempat tidur rumah sakit atau bahkan berada dalam keadaan sakaratul maut. “Na’udzubillah… Jika hari ini kita mengeluh dengan pekerjaan yang telah kita dapat, ingatlah bahwa di luar sana msh banyak saudara kita yang berjuang dalam tapak demi tapak utk memperoleh pekerjaan. Menapaki langkah hanya untuk mengumpulkan uang demi mengisi perut hari ini, esok, dan esoknya lagi… Jika hari ini kita mengeluh kedinginan hanya krna tidak memiliki selimut, ingatlah ketika di luar sana banyak saudara kita yang bahkan tidak memiliki tempat berteduh dari dinginnya hujan dan udara yang mencekam tubuhnya. Bayangkanlah ketika mereka hanya bisa duduk di antara toko-toko sembari memeluk lutut dengan tubuh yang menggigil kedinginan… Jika hari ini kita masih mengeluh, berjalanlah keluar sana, peluklah tubuh itu atau sekedar pandangilah ia, semoga kita bisa lebih bersyukur karenanya…

Minggu, 01 Juli 2012

cintai orang lain sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri#maaf, tolong, terimakasih

Kamis, 14 Juni 2012

perfect

look at me Think back and talk to me Did I grow up according to plan? Do you think I’m wasting my time doing things I wanna do? but it hurts when you disapprove all along And now I try hard to make it And you can’t change me I try not to think About the pain I feel inside Did you know you used to be my hero? All the days you spend with me Now seem so far away And it feels like you don’t care anymore And now I try hard to make it I just want to make you, proud I’m never gonna be good enough for you I can’t stand another fight And nothing’s alright Nothing’s gonna change the things that you said Nothing’s gonna make this right again Please don’t turn your back I can’t believe it’s hard Just to talk to you But you don’t understand Coz we lost it all Nothing lasts forever I’m sorry I can’t be perfect Now it’s just too late and We can’t go back I’m sorry I can’t be perfect

Luluh

Engkau yang sedang patah hati Menangislah dan jangan ragu ungkapkan Betapa pedih hati yang tersakiti Racun yang membunuhmu secara perlahan Engkau yang saat ini pilu Betapa menanggung beban kepedihan Tumpahkan sakit itu dalam tangismu Yang menusuk relung hati yang paling dalam Hanya diri sendiri Yang tak mungkin orang lain akan mengerti Di sini ku temani kau dalam tangismu Bila air mata dapat cairkan hati Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti Anggaplah semua ini Satu langkah dewasakan diri Dan tak terpungkiri Juga bagi… Engkau yang hatinya terluka Di peluk nestapa tersapu derita Seiring saat keringnya air mata Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya Hanya diri sendiri Yang tak mungkin orang lain akan mengerti Di sini ku temani kau dalam tangismu Bila air mata dapat cairkan hati Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti Anggaplah semua ini Satu langkah dewasakan diri Dan tak terpungkiri Juga bagi..mu… catatan harian bima lazuardi

Minggu, 10 Juni 2012

aku dan bintang

Lihat ke langit luas. Dan semua musim terus berganti. Tetap bermain awan. Merangkai mimpi dengan khayalku. Selalu bermimpi dengan hariku. Pernah kau lihat bintang. Bersinar putih penuh harapan. Tangan halusnya terbuka. Coba temani, dekati aku. Selalu terangi gelap malamku. Dan rasakan semua bintang. Memanggil tawamu terbang ke atas. Tinggalkan semua, hanya kita dan bintang. Yang terindah meski terlupa. dan Selalu terangi dunia. Mereka-reka, hanya aku dan bintang.

Rabu, 06 Juni 2012

Bekerja Untuk Indonesia

luas samudera kan kami arungi menuju hadapan cita mewangi semua rintangan yang kita hadapi tak akan menghapus tekad sejati berjuang untuk bangsaku sepenuh hati mengabdi berjuang untuk rakyatku sepenuh daya layani raih indonesia sejahtera bekerja tuk bangsaku bekerja tuk rakyatku bekerja tuk ummatku bekerja tuk Indonesia jaya bangsaku jaya negeriku jayalah Indonesia

Senin, 04 Juni 2012

terimalah...

Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga Juga tak mampu menahan siksa neraka Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu Ya Illahi terimalah amal taubatku Sisa umurku berkurang setiap hari Dosa-dosaku makin bertambah Yaa Illahi Hamba yang berdosa datang bersimpuh Menyembah-Mu Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu (bima lazuardi_enlighment)

tips menghilangkan bau dalam kulkas

Banyaknya bahan makanan dari berbagai jenis yang dimasukkan ke dalam lemari es, tak jarang membuat lemari es menjadi mudah bau. Bahkan aromanya kadang begitu menyengat sehingga tak juga hilang setelah berhari-hari. Untuk menghilangkan bau dari dalam lemari es, simak beberapa bahan yang dapat berfungsi sebagai "penyerap bau". 1. Kopi. Ambil beberapa sendok bubuk kopi, letakkan dalam wadah, dan masukkan ke dalam lemari es. Bubuk kopi akan menyerap aroma kurang sedap dari lemari es. Setelah beberapa hari, ambil bubuk kopi tersebut, dan gantilah dengan yang baru. 2. Teh celup. Selain kopi, teh celup yang diletakkan dalam lemari es juga bisa menghilangkan bau kulkas. 3. Perasan lemon. Oleskan perasan lemon pada kain pembersih ataupun spons bersih, dan letakkan dalam lemari es selama beberapa jam. 4. Jus tomat. Tuangkan sedikit jus tomat pada spons pembersih, kemudian lap semua bagian dinding lemari es. Setelah itu, bilas dengan air hangat dan keringkan. 5. Soda kue. Keluarkan semua isi lemari es, kemudian lap seluruh bagian lemari es dengan spons yang sudah ditaburi soda kue dengan tambahan sedikit air. Keringkan, lalu simpan sedikit soda kue di dalam lemari es untuk menyerap bau. 6. Bersihkan isi lemari es. Salah satu penyebab bau lemari es adalah karena jarang dibersihkan. Bersihkan kulkas minimal sebulan sekali agar tetap terjaga kebersihannya dan bebas bau. Dan satu lagi yang paling sederhana bisa menggunakan : 7. Arang batok kelapa. Bisa dibungkus menggunakan plastik atau kain berpori besar, letakkan di sudut kulkas, tentu saja setelah sebelumnya kulkas dibersihkan dahulu. Bisa juga diberikan daun pandan segar agar tambah harum.

tersenyumlah sahabat

menyerahlah untuk menang relakanlah saja ini bahwa semua yang terbaik terbaik untuk kita semua hadapi dengan senyuman yang terjadi biarlah terjadi hadapi dengan tenang jiwa semua kan baik-baik saja bila ketetapan Tuhan sudah di tetapkan tetaplah sudah tak ada yg bisa merubah dan tak kan bisa berubah (Bima Lazuardi_2012)

Minggu, 03 Juni 2012

sedekah itu gak nunggu ikhlas

“Sedekah itu seikhlasnya” kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. “Maksudnya seikhlasnya apa sih pak” tanya temen saya, “kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan”, jawab saya. ” sering sedekah?” tanya temen saya, ” ya karena jarang punya uang ya jarang”, jawab saya. ” Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya”, saya nambahin. Lain waktu, “Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah”, kata anak saya, “Bilangin gak ada “, jawab saya. “Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja” kata hati saya. Lain waktu lagi, “Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid”, kata istri saya. “Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya”, jawab saya. Kata “ikhlas” menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi. Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi. Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2. Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain. Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul. Coba simak; Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat? Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa? Bukannya lebih baik; Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas….. Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung……Just Action !!! Salam berbagi

Jumat, 20 April 2012

pejuang

dipundaknya ada amanah yang di kumpul dgn segala kekuatan didadanya jantung selalu berdegup kencang mencari jawab atas kegundah gelisahan hatinya tegar seperti karang keingininan nya keras seperti baja lewat tangannya dia berkarya dia bekerja tanpa banyak bicara dengan kakinya melangkah tanpa rasa lelah menyusuri mimpi dan cita-citanya saat berpeluh dia tidak mengeluh saat susah dia tidak mengiba yang ada hanya kata terus berjuang...maju pemuda indonesia (sandiaga uno)

Senin, 30 Januari 2012

RAKER RELAWAN LAZIS UNS

RAKER RELAWAN LAZIS UNS tetap peduli tetap berbagi.....
SOLO (minggu,18 desember 2011), Relawan Lazis UNS mengadakan agenda Rapat Kerja (RAKER) yang bertempat di salah satu rumah Relawan di Sangkrah. rangkaian acara dalam kegiatan Rapat Kerja meliputi penyampaian dari masing bidang antara lain bidang Sekretaris Bendahara, bidang Adik Asuh (AA), Bidang Anak Pintar (AP), Bidang Humas, Event, Fundrising dan Jaringan (HEFJ) dan bidang Jurnalistik, Media dan Dokumentasi (JMD). kegiatan yang di mulai dari pagi hingga siang hari ini menghasilkan banyak hal positif berawal dari diskusi dan musyawarah yang di laksanakan dalam RAKER tersebut. RAKER relawan LAZIS UNS di ikuti sebanyak 25 peserta dari seluruh bidang Relawan Program LAZIS UNS. tujuan dari kegiatan RAKER ini dengan harapan tercapai sebuah pelaksanaan program yang terarah target, waktu dan sasaran kepada seluruh obyek yang akan di laksanakan oleh LAZIS UNS bersinergi dengan tim Relawan. dengan Slogan TETAP PEDULI TETAP BERBAGI semoga menjadi semangat tersendiri untuk terus bekerja, beramal dan memberikan kemanfaatan yang lebih optimal untuk seluruh masyarakat pada umumnya, dan kaum dhuafa pada khsususnya.
(deni purnama_kordinator relawan)
085728500394