Rabu, 20 Februari 2013

2 Batu Bata Jelek :::

::

Anda pernah membuat tembok dengan menyusun batu bata dan merekatkannya dengan semen ?

Kelihatannya gampang membuat tembok dengan batu bata: tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini.

Ketika saya mulai memasang batu bata, saya ketok satu sisi untuk meratakannya, sisi lainnya jadi naik. Lalu saya ratakan sisi itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah saya ratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Wah..ternyata tdk segampang yg dibayangkan...

Nah...Sebagai seorang Santri di pondok yang tidak punya banyak dana untuk membangun gedung maka mengerjakan sendiri sedikit demi sedikit dinding dan bangunan dari batu bata tsb sbg tempat utk belajar adalah alternatif terbaik yang bisa di tempuh.

Saya akhirnya memulai pekerjaan yang sebenarnya adalah hal yang baru buat saya. Saya pastikan setiap batu bata terpasang sempurna, tak peduli berapa lama jadinya.

Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan saya berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya saya.

Saat itulah saya memperhatikannya --- . “ Oh, tidak! -- saya telah keliru menyusun dua batu bata”. Semua batu bata lain sudah lurus, tetapi ada dua bata yang tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkan dan merusak keindahan tembok tsb.

Saat itu, semennya sudah terlanjur terlalu keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala pondok, apakah saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian.

Saya telah membuat kesalahan dan saya menjadi gundah gulana. Kepala pondok bilang " Tidak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu."

Ketika saya membawa para tamu pertama berkunjung keliling pondok setengah jadi kami tsb, saya selalu menghindari membawa mereka melewati tembok bata yang saya buat. Saya tak suka jika ada orang yang melihatnya.

Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah saya membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan saya lupa membawa pengunjung tsb ke dekat tembok yang saya bangun, dan dia melihatnya.

"itu sebuah tembok yang indah," Ia berkomentar dengan santainya.

"Pak," saya menjawab dengan terkejut, "apakah kacamata Anda tertinggal di mobil ? Apakah penglihatan Anda sedang terganggu? Tidakkah Anda melihat dua batu bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu?"

Ucapan dia selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya terhadap tembok itu, berkaitan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata,"Ya, Saya dapat melihat dua bata jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus.

"Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata - batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata - batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna.

Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua batu bata jelek itu.

Sebelumnya mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya perbuat, saya terbutakan akan hal - hal lainnya. itulah sebabnya saya tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan orang lain melihatnya juga, itulah sebabnya saya ingin menghancurkannya.

Sekarang saya dapat melihat batu bata - batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi. itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah."

Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, tetapi saya sudah lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Saya benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.

Para member KCPH yang saya cintai semua, Berapa banyak sebenarnya orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri pasangannya adalah "dua bata jelek" ?

Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah"dua bata jelek" ?

Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus--di atas, di bawah, ke kiri, ke kanan dari yang jelek--tetapi pada saat itu kita tak dapat melihatnya, mata kita hanya terfokus pada kekeliruan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira hanya ada kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya. Dan terkadang, sayangnya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok yang indah".

Kita semua memiliku "dua bata jelek", tetapi bata yang baik dalam diri kita masing-masing,jauh lebih banyak daripada yang jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi. Bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita, tetapi kita juga dapat menikmati hidup damai dan bahagia bersama keluarga dan rekan-rekan kita.

Saya telah beberapa kali menceritakan anekdot ini. Pada suatu pertemuan, seorang tukang bangunan mendatangi dan memberitahukan saya tentang rahasia profesinya."Kami para tukang bangunan selalu membuat kesalahan," katanya, "tetapi kami bilang ke pelanggan kami bahwa itu adalah "ciri unik" yang tiada duanya di rumah-rumah tetangga. Lalu kami menagih biaya tambahan ratusan ribu rupiah! "

Jadi, "ciri unik" di rumah Anda bisa jadi awalnya adalah suatu kesalahan. Dengan cara yang sama, Apa yang Anda kira sebagai kesalahan pada diri Anda, Rekan Anda, atau hidup pada umumnya, dapat menjadi sebuah "ciri unik", yang memperkaya hidup Anda di dunia ini, begitu Anda tidak terfokus padanya.

"So Enjoy Your Life and be Happy"

bahagia untuk yang hidup

Seorang sopir turun dari mobil mewah di depan pemakaman umum. Ia berjalan menuju pos penjaga & berkata, "Pak, tolong temui bos saya di mobil, karna Ia sedang sekarat"

Sang penjaga segera berjalan. Seorang Wanita Ɣªήg Lemah, berwajah Sendu membuka pintu mobilnya, tersenyum & berkata, "Saya Ny Steven Ɣªήg selama ini mengirim uang agar Anda membeli bunga & menaruhnya di atas makam anakku. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan & kebaikan anda."

"Oh, jadi nyonya ya, tapi sebelumnya saya minta maaf. Memang uang itu saya belikan bunga tapi tak pernah saya taruh bunga itu di pusara anak nyonya." jawab sang penjaga.

"Apa?" Tanya wanita itu gusar.

"Ya, karna orang mati takkan pernah melihat keindahan bunga. Karnanya saya berikan bunga itu pada mereka Ɣªήg di RS atau orang bersedih Ɣªήg saya jumpai. Orang hiduplah Ɣªήg bisa nikmati Keindahan & Keharuman bunga itu" jawab sang penjaga.

Wanita itu terdiam & akhirnya pergi.

3 bulan kemudian, datanglah seorang wanita cantik berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi, apa masih ingat saya? Saya Ny. steven. Terima kasih atas nasehat anda dulu. Anda benar, memperhatikan & membahagiakan Ɣªήg masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi Ɣªήg sudah tiada "

"Ketika saya antarkan bunga itu ke RS atau panti jompo, tak hanya buat mereka bahagia, sayapun jadi turut bahagia. Sampai dokter tak tahu mengapa saya bisa sembuh. Akhirnya saya yakin bahwa suka cita & berbagi adalah OBAT Ɣªήg paling Mujarab"

Jangan terus terperangkap di kubangan Kesedihan.

Kebahagiaan Sejati Ketika Kita bisa berbagi dengan Orang lain.

"Dengan Kita menolong orang lain, sesungguhnya Kita sedang menolong Diri Sendiri"

.. ALPHABET KEBERHASILAN ...

.

A ; Accept, Terima diri anda sebagaiman adanya.
B ; Believe, Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
C ; Care, Pedulilah pada kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup anda.
D ; Direct, Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E ; Earn, Terimalah penghargaan yang diberikan orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.
F ; Face, Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G ; Go, Berangkatlah dari kebenaran.
H ; Homework, Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk mengumpulkan informasi.
I ; Ignore, Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J ; Jealously, Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri. Jadi, hindarilah.
K ; Keep, Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L ; Learn, Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
M ; Mind, Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N ; Never, Jangan pernah QUIT dan PUTUS ASA.
O : Observe, Amatilah segala hal disekeliling anda, Perhatikan, Dengar dan belajar dari orang lain.
P ; Patience, Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q ; Question, Pertanyaan diperlukan untuk mencari jawaban yang benar dan menambha ilmu.
R ; Respect, Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S ; Self Confidence, Self Esteem, Self Respect,
Percaya diri, harga diri, citra diri, dan penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.
T ; Take, Bertanggung jawab, atas setiap tindakan anda.
U ; Understand, Pahami bahwa hidup berjalan naik turun.
V ; Value, Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W ; Work, Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’a.
X ; X’tra, Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y ; You, Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z ; Zero, Usaha nol membawa hasil nol pula.

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua.

Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim kemarau merindukan musim hujan.
Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang.
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi Entrepreneur supaya punya kebebasan waktu.
Begitu jadi Entrepreneur ingin jadi karyawan, biar tidak pusing.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.

Saat masih bujangan, pengen punya suami ganteng/istri cantik.
Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/takut selingkuh..

Punya anak satu mendambakan banyak anak.
Punya banyak anak mendambakan satu anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur ?
‘Semoga kita menjadi pribadi yang yang senantiasa bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki’

‘Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil’
Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran negatif.

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua.
Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.

bunga kehormatan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”

Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.

Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.

”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu

Kisah Sebuah Pensil



Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai".

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu

Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain



Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.

Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.

“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil.

Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,”

Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”

Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,”

Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”

Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!”

Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!”

Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.

“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang 50rb tersebut untuk si pelayan.

jangan sombong

Jangan Sombong

Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat. Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.

Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: ” Apakah Anda mengerti filosofi?”
“Tidak mengerti.” Jawab pelaut.
“Wahh, sayang sekali, Anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan Anda.

Apakah Anda mengerti matematika?” Filsuf tersebut bertanya lagi.
“Tidak mengerti juga.” Jawab pelaut tersebut.

Filsuf itu, menggelengkan kepalanya seraya berkata:
“Sayang sekali, bahkan Anda tidak mengerti akan matematika.
Berarti Anda telah kehilangan lagi setengah dari kehidupan Anda.”

Tiba-tiba ada ombak besar, membuat perahu tersebut terombang-ambing. Ada beberapa tempat telah kemasukan air,
Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut ketakutan. Seketika, pelaut pun bertanya pada filsuf: ” Tuan, apakah Anda bisa berenang?”

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata: “Saya tidak bisa, cepat tolonglah saya.”
Pelaut menertawakannya dan berkata: “Berenang Anda tidak bisa, apa arti dari kehidupan Anda? Berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda.”