::
Anda pernah membuat tembok dengan menyusun batu bata dan merekatkannya dengan semen ?
Kelihatannya gampang membuat tembok dengan batu bata: tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini.
Ketika saya mulai memasang batu bata, saya ketok satu sisi untuk
meratakannya, sisi lainnya jadi naik. Lalu saya ratakan sisi itu, batu
batanya jadi melenceng. Setelah saya ratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Wah..ternyata tdk segampang yg dibayangkan...
Nah...Sebagai seorang Santri di pondok yang tidak punya banyak dana
untuk membangun gedung maka mengerjakan sendiri sedikit demi sedikit
dinding dan bangunan dari batu bata tsb sbg tempat utk belajar adalah
alternatif terbaik yang bisa di tempuh.
Saya akhirnya memulai
pekerjaan yang sebenarnya adalah hal yang baru buat saya. Saya pastikan
setiap batu bata terpasang sempurna, tak peduli berapa lama jadinya.
Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan saya berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya saya.
Saat itulah saya memperhatikannya --- . “ Oh, tidak! -- saya telah
keliru menyusun dua batu bata”. Semua batu bata lain sudah lurus, tetapi
ada dua bata yang tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka
merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkan dan merusak keindahan
tembok tsb.
Saat itu, semennya sudah terlanjur terlalu keras
untuk mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala
pondok, apakah saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali
tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian.
Saya telah membuat kesalahan dan saya menjadi gundah gulana. Kepala
pondok bilang " Tidak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu."
Ketika saya membawa para tamu pertama berkunjung keliling pondok
setengah jadi kami tsb, saya selalu menghindari membawa mereka melewati
tembok bata yang saya buat. Saya tak suka jika ada orang yang
melihatnya.
Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah saya
membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan saya
lupa membawa pengunjung tsb ke dekat tembok yang saya bangun, dan dia
melihatnya.
"itu sebuah tembok yang indah," Ia berkomentar dengan santainya.
"Pak," saya menjawab dengan terkejut, "apakah kacamata Anda tertinggal
di mobil ? Apakah penglihatan Anda sedang terganggu? Tidakkah Anda
melihat dua batu bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu?"
Ucapan dia selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya
terhadap tembok itu, berkaitan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek
lainnya dalam kehidupan. Dia berkata,"Ya, Saya dapat melihat dua bata
jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus.
"Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya
mampu melihat batu bata - batu bata lainnya selain dua bata jelek itu.
Di atas, di bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua batu bata
jelek itu adalah batu bata - batu bata yang bagus, batu bata yang
sempurna.
Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua batu bata jelek itu.
Sebelumnya mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya
perbuat, saya terbutakan akan hal - hal lainnya. itulah sebabnya saya
tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan orang lain
melihatnya juga, itulah sebabnya saya ingin menghancurkannya.
Sekarang saya dapat melihat batu bata - batu bata yang bagus, tembok itu
jadi tampak tak terlalu buruk lagi. itu menjadi, seperti yang dikatakan
pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah."
Tembok itu masih
tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, tetapi saya
sudah lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Saya benar-benar
tak dapat melihat kesalahan itu lagi.
Para member KCPH yang
saya cintai semua, Berapa banyak sebenarnya orang yang memutuskan
hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri
pasangannya adalah "dua bata jelek" ?
Berapa banyak diantara
kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua
yang kita lihat dalam diri kita hanyalah"dua bata jelek" ?
Pada
kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus--di
atas, di bawah, ke kiri, ke kanan dari yang jelek--tetapi pada saat itu
kita tak dapat melihatnya, mata kita hanya terfokus pada kekeliruan yang
kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira
hanya ada kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya. Dan
terkadang, sayangnya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok yang
indah".
Kita semua memiliku "dua bata jelek", tetapi bata yang
baik dalam diri kita masing-masing,jauh lebih banyak daripada yang
jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi.
Bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan
kesalahan-kesalahan kita, tetapi kita juga dapat menikmati hidup damai
dan bahagia bersama keluarga dan rekan-rekan kita.
Saya telah
beberapa kali menceritakan anekdot ini. Pada suatu pertemuan, seorang
tukang bangunan mendatangi dan memberitahukan saya tentang rahasia
profesinya."Kami para tukang bangunan selalu membuat kesalahan,"
katanya, "tetapi kami bilang ke pelanggan kami bahwa itu adalah "ciri
unik" yang tiada duanya di rumah-rumah tetangga. Lalu kami menagih biaya
tambahan ratusan ribu rupiah! "
Jadi, "ciri unik" di rumah
Anda bisa jadi awalnya adalah suatu kesalahan. Dengan cara yang sama,
Apa yang Anda kira sebagai kesalahan pada diri Anda, Rekan Anda, atau
hidup pada umumnya, dapat menjadi sebuah "ciri unik", yang memperkaya
hidup Anda di dunia ini, begitu Anda tidak terfokus padanya.
"So Enjoy Your Life and be Happy"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar